Ketika di pagi hari yang begitu cerah matahari menampakkan sinarnya,
disaat itulah aku melangkahkan kakiku di bumi untuk mencari nafkah demi
menghidupkan istri dan anakku. Pekerjaan yang ku jalani hanyalah menjadi
seorang tukang becak, setiap pagi aku turun dan pulang ketika fajar
meredupkan sinarnya, tiadalah banyak rezeki yang ku dapatkan, tetapi
rasa syukur atas rezeki yang ku dapatkan menjadikan kenikmatan untuk ku,
istri dan anakku. Saat pagi itu sang fajar mulai naik, tidak lupa aku
untuk bersinggah ke masjid untuk menunaikan shalat dhuha dua rakaat yang
setiap paginya ku tunaikan, setiap doa kupanjatkan kepada allah swt
dengan hati yang ikhlas dan sabar.
Matahari telah naik tinggi dengan sinarnya yang menembus kulitku,
kulanjutkan mengayuh becak sebagai alat untukku mencari nafkah ke pasar
tempatku biasa mencari penumpang, telah lama aku berkeliling dan
menunggu penumpang, tapi apa daya tiada satu pun masih kudapatkan
penumpang. Tetap ku jalani apa yang aku kerjakan walaupun tiada satu pun
masih aku dapatkan penumpang, usaha, usaha, usaha, tawakkal, sabar dan
semangat, hanya itulah kunci usaha yang aku jalani. Keringat pun
bercucuran membasahi badanku, hanyalah lelah yang ku dapatkan, tetapi
lelah tidak membuatku patah semangat mencari nafkah demi istri dan
anakku. Ku jadikan pekerjaan yang aku jalani sebagai ikhtiar kepada
allah juga sebagai meningkatkan iman dan kesabaran, karena aku yakin
allah maha mencintai orang yang sabar dan selalu bersama orang yang
sabar.
Adzan dzuhur telah berkumandang dan penumpang masih belum kudapatkan,
aku tinggalkan sejenak pekerjaan untuk menunaikan shalat dzuhur. Usai
aku menunaikan shalat kupanjatkan doa kepada yang maha kuasa “Ya allah
yang maha pengasih, kasihilah aku dengan kasihmu yang lembut, sayangilah
aku dengan sayangmu yang tulus, engkau dzat yang maha agung, engkau
dzat yang maha tinggi, engkau dzat yang maha nyata, engkau dzat yang
maha tahu, engkau dzat yang maha kaya, engkau dzat yang maha kuasa dan
berkendak, engkau dzat yang maha penyantun, sungguh tiadalah tempatku
meminta, hanya engkaulah penolong sebaik-baiknya, berilah pertolongan
serta kelancaran dalam aku mencari nafkah untuk menghidupkan aku, istri
dan anakku, sungguh engkaulah yang maha kaya, lancarkanlah rezky ku,
mudahkanlah rezky ku, berkahilah rezky ku, jauhkanlah aku dari rezky
yang haram dekatkanlah aku dengan rezky yang hallal”. Itulah doa yang
selalu kupanjatkan tiada henti dengan penuh kesabaran diiringi dengan
usaha dan kerja keras.
Kembali aku kepada becakku untuk mencari nafkah kembali, panaspun
menjadi semakin terik, tetap aku kayuh becak dengan sekuat tenaga dan
semangat, keringat pun tiada henti membasahi tubuh ku, namun ikhtiar doa
serta usaha dan kerja keras dengan penuh keiklasan dan kesabaran dalam
mencari nafkah mungkin ini lah doaku di ijabah allah swt, kulihat lelaki
berjas rapi di tepian jalan dengan mobil mewahnnya menghentikanku,
seraya berkata “maukah bapak mengantarkan ke kantor, ada rapat penting
yang harus dilaksanakan segera, mobil saya mogok”, dengan bergegas aku
mengatakan “iya”, dan bergegas mengantarkan dia ke kantornya.
Di tengah perjalan banyak hal yang kami bicarakan, sampai tibalah aku
mengantarkan dia ke depan kantornya yang begitu besarnya, dan tidak ku
sangka sungguh allah maha kaya dan tepatlah janjinya yang menyertai
orang-orang yang sabar, dia memberikan ongkos dengan nilai yang sangat
besar bagiku dengan uang 200.000, aku kaget dan berkata “ini terlalu
besar tuan, tidaklah seberapa dengan jasa yang aku berikan kepada tuan”,
dia hanya tersenyum dan berkata “bapak sudah membantu saya datang ke
kantor dengan tepat waktu, jika saya tidak bertemu bapak, dan tidak
datang di kantor tepat waktu untuk rapat yang akan dilaksanakan, sungguh
karir saya akan hancur, ini sebagai tanda terimakasih saya kepada bapak
yang telah menyelamatkan karir saya”. Dia pun bergegas dan masuk
kedalam untuk melaksanakan tugasnya, sungguh tiada kusangka usaha,
kesabaran, ikhtiar, semangat dan doa tidaklah pernah sia-sia, dan allah
selalu bersama orang yang sabar.
Kupanjatkan syukur kepada allah atas rezky yang telah allah berikan,
lelah, keringat, semuanya sudah terbalaskan. Sudah hampir seharian aku
berkeliling mencari nafkah, hari pun semakin sore, adzan ashar
berkumandang dan segera aku bergegas ke masjid untuk melaksanakan
kewajibanku dan atas rasa syukur dari rezeki yang telah allah berikan.
Usai melaksanakan shalat bergegaslah aku untuk pulang memberikan rezky
yang telah aku dapatkan kepada istri dan anakku.
Cerpen Karangan: Naufal Nurfikri Muhammad
Facebook: veg_r68[-at-]yahoo.com
nama lengkap : Naufal Nurfikri Muhammad
Pekerjaan :Mahasiswa di jurusan analis kesehatan politeknik kementerian kesehatan pontianak,kalimantan barat.
umur 21 tahun.
Menuliskan cerpen religi, kehidupan, dan nasihat untuk pembaca untuk lebih mengingat allah swt.
0 komentar:
Posting Komentar